Minggu, 22 September 2013

Latar Belakang Gereja Santa Monika - Serpong, BSD

Santa Monika adalah ibu dari St. Agustinus, tetapi namanya justru dipakai sebagai pelindung Paroki Serpong, yang adalah “anak” dari Paroki St. Agustinus Karawaci. Tidak masalah benar. Yang penting adalah sejauh mana hidup St. Monika telah menjadi inspirasi bagi kehidupan beriman umat paroki Serpong.
Nama St. Monika untuk Paroki Serpong dipilihkan sendiri oleh Bapak Uskup Leo Sukoto SJ. Tidak sangat jelas alasan Bapak Uskup memilih nama pelindung St. Monika untuk Paroki Serpong. Akan tetapi bisa diduga Bapak Uskup menghendaki agar St. Monika dijadikan suri teladan bagi umat Paroki Serpong dalam menghayati imannya.
Paroki St. Monika Serpong, termasuk Stasi St. Odilia Citra Raya dan Stasi St. Helena Permata, meliputi satu kawasan yang sangat luas di Kabupaten Tangerang Banten. Pendek kata seluruh Kabupaten Tangerang yang terletak di selatan Jalan Tol Jakarta-Merak mulai dari Km 16 sampai dengan Km 42 (sampai dengan 30 September 2006), termasuk dalam wilayah Paroki St. Monika [Mulai 1 Oktober 2006 sebagian dari kawasan itu masuk ke dalam wilayah Paroki St Helena Permata].  Paroki St. Monika sendiri berada di sekitar Jl. Raya Serpong yang meliputi beberapa perumahan besar seperti Gading Serpong, Alam Sutera, Villa Melati, Bumi Serpong Damai dan wilayah sekitarnya. Sementara itu, Stasi St. Helena meliputi daerah Lippo Karawaci dan sekitarnya, sedangkan Stasi St. Odilia meliputi daerah Citra Raya, Tigaraksa dan sekitarnya. Keseluruhan kawasan ini merupakan wilayah penyangga untuk DKI Jakarta, sehingga sekitar duapuluh tahun terakhir bertumbuh dengan sangat pesat, terutama ditinjau dari sisi perkembangan kawasan dan jumlah penduduk. Berpuluh-puluh perumahan dari berbagai skala berkembang pesat di daerah ini.

Paroki ini terletak di batas luar barat daya Keuskupan Agung Jakarta. Sebelah Timur berbatasan dengan Paroki Rasul Barnabas Pamulang, Paroki St. Matius Bintaro dan Paroki St. Bernadeth Cileduk, sebelah Utara berbatasan dengan Paroki St. Agustinus Tangerang, sedangkan sebelah Selatan dan Barat berbatasan dengan Keuskupan Bogor.
Tidak sulit bagi umat untuk menjangkau pusat paroki yang terletak di Jl. Alamanda, Sektor I.2 Bumi Serpong Damai. Dari Jakarta paroki ini bisa dicapai melalui Jalan Tol Jakarta-Merak dan kemudian belok kiri di Km18,8, kemudian menyusuri Jl. Raya Serpong; atau melalui Jalan Tol Jakarta-Serpong. Pengguna kendaraan umum bisa memanfaatkan bis Trans BSD dari Mangga Dua, Ratu Plaza, Pasar Baru atau Semanggi, atau bisa juga menggunakan layanan kereta api dari stasiun Kota, Tanah Abang atau Sudirman. 
Bagi umat Paroki St. Monika sendiri pusat paroki bisa dicapai dengan mudah. Mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi bisa dengan mudah mencapai gereja, karena lokasinya tidak jauh dari terminal angkutan kota. Ada sejumlah jalur angkutan kota yang cukup memudahkan, antara lain dua jalur angkutan menuju Ciputat, satu jalur angkutan menuju Cikokol melalui Jl Raya Serpong, satu jalur menuju Muncul (Pamulang), dan satu jalur Jelupang-Viktor yang melintas di Jl. Lingkar Timur, tak jauh dari gereja.

Jumlah umat di seluruh Paroki St. Monika tercatat sebesar 24.669 jiwa dan 6.832 kepala keluarga (KK). Rinciannya, umat Paroki Monika sendiri terdiri dari 4.526  KK dengan 16.354 jiwa, Stasi St. Helena 1.158 KK  dengan 4.295 jiwa (pada 1 Oktober 2006 telah diresmikan menjadi Paroki St. Helena – Curug)dan Stasi St. Odilia 1.148 KK dengan 4.020 jiwa.  (pada 26 November 2006 akan diresmikan menjadi Paroki St. Odilia – Cikupa).
Pada umumnya umat paroki Santa Monika merupakan keluarga muda dengan usia produktif, yaitu usia 35 – 45 tahun yang mewakili sekitar 40% jumlah umat. (Her Suharyanto)

sumber : http://www.paroki-monika.org/index.php?option=com_content&view=article&id=55:latar-belakang-st-monika&catid=36:sejarah&Itemid=113

Tidak ada komentar:

Posting Komentar